08 October 2025

Get In Touch

Hujan Es di Sukabumi: 65 Rumah dan Dapur MBG Rusak, 12 Orang Mengungsi

Bangunan yang rusak akibat hujan deras disertai es dan angin kencang di wilayah Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, pada Selasa (7/10/2025). Foto: Dok. BPBD
Bangunan yang rusak akibat hujan deras disertai es dan angin kencang di wilayah Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, pada Selasa (7/10/2025). Foto: Dok. BPBD

JAKARTA (Lentera) - Hujan deras disertai angin kencang dan hujan es melanda Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi, pada Selasa (7/10/2025) siang. Akibat kejadian tersebut, puluhan rumah warga mengalami kerusakan, sementara sejumlah pohon tumbang di beberapa lokasi.

Bencana itu juga sempat menyebabkan akses jalan kabupaten dan provinsi terputus di beberapa titik. Peristiwa ini terjadi di dua desa, yakni Desa Sindangresmi dan Desa Jampang Tengah.

Menurut data dari Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Jampang Tengah, tercatat sebanyak 65 rumah warga terdampak akibat hujan es dan angin kencang tersebut.

"Di Desa Sindangresmi, sebanyak 64 rumah rusak yang terdiri dari 3 rusak berat, 6 rusak sedang, dan 55 rusak ringan. Rumah-rumah tersebut dihuni 78 kepala keluarga terdiri dari 217 jiwa. Selain itu, terdapat pohon tumbang di enam titik, empat di ruas jalan kabupaten dan dua di jalan provinsi.," ujar Dandi, P2BK Jampangtengah, Dadi, Rabu (8/10/2025).

Kerusakan juga menimpa sembilan fasilitas milik warga, meliputi satu dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG), satu penggilingan padi, dua warung, dan lima kandang ayam.

Di Desa Jampang Tengah, satu rumah warga mengalami kerusakan ringan. Tidak ada laporan korban jiwa maupun luka-luka akibat peristiwa tersebut. Namun, tiga kepala keluarga dengan total 12 jiwa harus mengungsi sementara ke rumah kerabat mereka.

Menurut Dadi, sebagian besar rumah yang terdampak kini sudah mulai diperbaiki secara mandiri oleh warga. Sementara itu, akses jalan yang sempat tertutup akibat pohon tumbang telah kembali normal dan dapat dilalui kendaraan.

"Hingga saat ini, nilai kerugian masih dalam proses pendataan," ujar Dadi.

Pihak P2BK mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih bisa terjadi.

"Adapun kebutuhan darurat bagi warga terdampak di antaranya material bangunan seperti genteng tanah liat, asbes, genteng metal, rangka baja ringan, paku, serta kebutuhan dasar hidup bagi pengungsi," pungkasnya.

Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber

Share:
Lenterajakarta.com.
Lenterajakarta.com.