22 November 2025

Get In Touch

Peringatan 70 Tahun KAA di Kota Blitar, Wali Kota Mas Ibin: Tegaskan Peran Sebagai Kota Sejarah

Seminar Internasional Peringatan 70 Tahun Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Auditorium Perpustakaan Nasional Bung Karno di Kota Blitar, Sabtu (1/11/2025).
Seminar Internasional Peringatan 70 Tahun Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Auditorium Perpustakaan Nasional Bung Karno di Kota Blitar, Sabtu (1/11/2025).

BLITAR (Lentera) - Suasana Auditorium Soekarno UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno di Kota Blitar, menjadi saksi terselenggaranya Seminar Internasional Konferensi Asia-Afrika (KAA) 1955–2025 yang bertajuk “Bung Karno in a Global History", pada Sabtu (1/11/2025),

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Konferensi Internasional dan Inter/Transdisipliner Peringatan 70 Tahun KAA yang sebelumnya berlangsung di Bandung dan Surabaya, serta akan ditutup dengan Festival Keberagaman Budaya di Yogyakarta, 28 Oktober hingga 5 November 2025.

Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri hadir sebagai narasumber utama. Dalam materinya, Megawati menegaskan kembali relevansi pemikiran Bung Karno terhadap tatanan dunia modern. Menurutnya, Indonesia berperan aktif dalam perjuangan anti-apartheid di Afrika dan mendukung gerakan dekolonialisasi pasca KAA 1955.

“Bung Karno ingin dunia baru dibangun bukan atas dasar kolonialisme dan imperialisme, melainkan berdasarkan moralitas dan nilai kemanusiaan universal. Untuk itulah beliau memperkenalkan Pancasila kepada dunia sebagai fondasi moral peradaban global,” ungkapnya.

Megawati juga menilai, Bung Karno sebagai tokoh visioner yang berpikir jauh melampaui zamannya. Pemimpin yang menawarkan jalan moral dan kemanusiaan di tengah ketimpangan global dan krisis peradaban dunia.

Dalam kesempatan yang sama, Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin menyampaikan rasa bangganya, karena Kota Blitar dipercaya menjadi tuan rumah kegiatan bersejarah ini. 

Menurutnya, nilai-nilai KAA sejalan dengan arah pembangunan Kota Blitar yang berpijak pada semangat nasionalisme, kemanusiaan, dan kerja sama lintas bangsa.

“Kami bangga karena Kota Blitar menjadi bagian dari peringatan 70 tahun KAA. Di kota inilah tempat bersemayamnya Bung Karno, semangat Asia-Afrika kembali hidup dan dikenang berbagai bangsa. Prinsip keadilan, solidaritas, dan perdamaian yang digaungkan tahun 1955 kini menjadi pedoman moral dunia,” ujarnya.

Seminar ini melibatkan sekitar 50 pemakalah internasional dari 32 negara di kawasan Afrika, Asia, Amerika, dan Eropa yang bersama-sama membahas relevansi Spirit Bandung dalam menjawab tantangan dunia modern.

Sebelumnya, Wali Kota Blitar yang biasa disapa Mas Ibin menjamu peserta Seminar Internasional Peringatan 70 Tahun Konferensi Asia-Afrika (KAA), di rumah dinas Wali Kota Blitar, Jumat (31/10/2025) sore. 

Kedatangan para peserta dari berbagai negara menjadi kebanggaan tersendiri bagi Pemerintah Kota Blitar, kunjungan tersebut dinilai semakin menegaskan peran Kota Blitar sebagai kota sejarah yang erat dengan sosok Bung Karno sebagai penggagas solidaritas bangsa-bangsa Asia dan Afrika.

“Kami baru saja menyambut kedatangan tokoh-tokoh internasional, Asia-Afrika yang datang. Tentu kebanggaan karena Kota Blitar bisa menjadi tempat seminar Konferensi Asia-Afrika, yang menyatukan bangsa di Afrika dan Asia saat itu,” ujarnya. 

Kegiatan ini diikuti oleh tokoh akademik dan perwakilan berbagai negara peserta Konferensi Asia-Afrika, seperti India, Ghana, Sri Lanka, Filipina, dan beberapa negara Afrika dan Asia lainnya. Kota Blitar menjadi salah satu lokasi dalam rangkaian peringatan karena memiliki keterkaitan historis dengan Bung Karno, yang semangat perjuangannya menjadi inspirasi bagi persatuan bangsa-bangsa Asia dan Afrika.

Inisiator dan koordinator internasional Gerakan Peringatan KAA, Darwis Khudori menyebut tema tahun ini mengangkat pidato Bung Karno di Sidang Umum PBB tahun 1960 berjudul “To Build the World Anew” atau Membangun Dunia Kembali. Tema tersebut dinilai relevan dengan tantangan global saat ini dalam mewujudkan dunia yang damai dan berkeadilan.

“Ini sangat menarik dan penting sekali. Khususnya bagi peserta internasional karena berkesempatan mengunjungi Makam Bung Karno, serta Museum Bung Karno. Harapannya, kami semua terus bisa menjiwai semangat Bung Karno,” tuturnya. (*)

 

 

Reporter: Ais/Editor: Arief Sukaputra

 

Share:
Lenterajakarta.com.
Lenterajakarta.com.