22 November 2025

Get In Touch

Status Gunung Semeru Naik ke Level Awas, BPBD Sebut Belum Ada Indikasi Kedaruratan di Kabupaten Malang

Erupsi Gunung Semeru, Rabu (19/11/2025). (dok. Ist)
Erupsi Gunung Semeru, Rabu (19/11/2025). (dok. Ist)

MALANG (Lentera) - Status aktivitas Gunung Semeru dinaikkan dari Level III (Siaga) ke Level IV (Awas) pada Rabu (19/11/2025) pukul 17.00 WIB. Meski demikian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, memastikan hingga Rabu pukul 18.20 WIB, belum terdapat indikasi kedaruratan di wilayah Kabupaten Malang berdasarkan pemantauan langsung di sejumlah kecamatan terdekat.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan, menyampaikan, wilayah yang berbatasan langsung dengan Lumajang, seperti Kecamatan Ampelgading dan Tirtoyudo, belum menunjukkan adanya gejolak yang berkaitan dengan peningkatan aktivitas Gunung Semeru.

"Dapat kami laporkan untuk wilayah Kabupaten Malang sampai saat ini, berdasarkan pantauan rekan-rekan pos maupun relawan di wilayah Ampelgading, Tirtoyudo, mulai sore tadi sampai saat ini belum terjadi gejolak," ujarnya.

Selain dua kecamatan tersebut, Sadono menyampaikan wilayah lain yang berpotensi terdampak, seperti Kecamatan Poncokusumo, juga belum melaporkan adanya kondisi kedaruratan.

"Belum ada laporan yang mengindikasikan wilayah Kabupaten Malang juga mengalami kedaruratan terkait erupsi Gunung Semeru. Demikian juga di wilayah Poncokusumo," tambahnya.

Pihaknya saat ini terus melakukan pemantauan situasi secara berkala. Koordinasi dengan petugas di lapangan dibangun untuk memastikan perkembangan aktivitas Semeru dapat terpantau dengan cepat.

"Sampai saat ini kami masih berkoordinasi dengan rekan-rekan di lapangan terkait erupsi Gunung Semeru wilayah Lumajang," jelasnya.

Sebelumnya, Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Kabupaten Malang menerima laporan resmi dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru terkait kenaikan tingkat aktivitas gunung tersebut. Laporan yang diterima pada pukul 17.22 WIB menyebutkan, status Semeru ditetapkan berada pada Level IV (Awas) pada pukul 17.00 WIB.

PPGA Semeru turut mengeluarkan rekomendasi wilayah rawan berdasarkan peningkatan aktivitas vulkanik. Masyarakat diminta tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 8 kilometer dari puncak. Serta menghindari sektor selatan–tenggara dalam jarak hingga 20 kilometer sesuai rekomendasi resmi yang disampaikan.

Sementara itu, aktivitas vulkanik Semeru pada Rabu sore tercatat mengalami peningkatan signifikan. PPGA Semeru melaporkan awan panas guguran yang meluncur lebih dari 14 kilometer dari puncak dan telah melewati kawasan Gladak Perak. (*)

 

Reporter: Santi Wahyu
Editor :Lutfiyu Handi

Share:
Lenterajakarta.com.
Lenterajakarta.com.