01 December 2025

Get In Touch

Gunung Semeru Erupsi, Kurir di Lumajang Tetap Bertugas Meski Jalur Dipenuhi Abu Vulkanik

KURIR PAKET - Edo, kurir paket di Lumajang saat hendak mengantar paket ke wilayah Tempursari Lumajang, melewati Jembatan Gladak Perak di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (22/11/2025) -tribun
KURIR PAKET - Edo, kurir paket di Lumajang saat hendak mengantar paket ke wilayah Tempursari Lumajang, melewati Jembatan Gladak Perak di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (22/11/2025) -tribun

SURABAYA (Lentera) -Di tengah kondisi Gunung Semeru erupsi dan masih mengeluarkan material vulkanik panas pada Sabtu (22/11/2025), seorang kurir paket bernama Edo (30) tetap melaksanakan tugasnya seperti biasa.

Mengendarai motor Yamaha Jupiter, ia menembus gelap, abu pekat, dan jalanan licin demi memastikan paket sampai ke tangan para pelanggan.

Edo berangkat dari counter JNE di Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, menuju Tempursari, menempuh jarak 36 kilometer sekali jalan.

Dalam sehari, ia bisa menempuh 72 kilometer pulang-pergi, melewati jalur ekstrem termasuk salah satu titik paling rawan bencana, yakni Jembatan Gladak Perak atau Jembatan Besuk Kobokan di Lumajang.

“Seperti Menantang Maut”

Menurut Edo, melintasi jembatan tersebut di tengah kondisi Gunung Semeru yang labil menjadi pengalaman yang sangat menegangkan.

"Waktu lewat jembatan itu abu pekat sekali, terasa panas dari arah gunung, terus tiba-tiba hujan turun bikin jalan licin banget. Motor sampai goyang-goyang, saya terus jaga kecepatan supaya tidak tergelincir,” ujar Edo saat ditemui di Jembatan Gladak Perak, Sabtu (22/11/2025).

Ia menuturkan suara gemuruh dari arah puncak gunung membuat dirinya semakin waspada. Setiap kali roda motor menginjak tumpukan abu basah, Edo harus berpegangan kuat sambil menahan napas.

“Saya takut sebenarnya. Tapi mau gimana lagi. Paket harus dikirim, orang sudah nunggu. Jadi saya terus maju pelan-pelan sambil lihat kanan kiri, siapa tahu ada material jatuh,” katanya.

Bekerja Sejak Pagi hingga Malam

Di tengah masa darurat erupsi Semeru, kurir seperti Edo tetap bekerja penuh. Ia biasanya mulai mengantar paket sekitar pukul 07.00 WIB dan baru kembali sekitar pukul 20.00 WIB.

Sebagai kurir di wilayah yang masuk daerah rawan bencana, Edo menghadapi risiko berlapis: jalan rusak dan licin, potensi longsor, hingga ancaman awan panas guguran yang sewaktu-waktu dapat menerjang permukiman dan jalur transportasi.

Meski demikian, Edo tetap menjalankan tugasnya dengan tekad kuat.

“Risikonya besar, apalagi sekarang. Tapi saya selalu berdoa sebelum berangkat,” ujarnya.

Ia memahami bahwa di tengah situasi bencana, layanan pengiriman paket tetap sangat dibutuhkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Aktivitas Gunung Semeru Meningkat Sejak 19 November

Kondisi berbahaya yang dihadapi Edo terkait langsung dengan meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Semeru sejak Rabu (19/11/2025). Erupsi mulai terpantau pukul 06.05 WIB, dengan kolom abu mencapai 600 meter di atas puncak, atau sekitar 4.276 meter di atas permukaan laut.

Kolom abu terlihat berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal, bergerak ke arah tenggara dan selatan. Kondisi cuaca yang hujan disertai kabut pada siang hari memperburuk jarak pandang di kawasan Semeru.

Pada pukul 14.30 WIB, erupsi kembali terjadi. Kepala Pelaksana BPBD Lumajang, Isnugroho, mengonfirmasi bahwa gunung mengeluarkan awan panas guguran dengan jarak luncur cukup jauh.

Hingga pukul 15.00 WIB, BPBD mencatat awan panas Semeru sudah meluncur sejauh 5 kilometer dari puncak, menuju aliran Kali Lanang, dan bahkan terlihat dari kawasan Sumbermujur, Lumajang. 

“Awan panas terekam mulai pukul 14.30 WIB. Hingga saat ini informasi terbaru sudah mencapai 5 kilometer dari puncak. Dua tim sudah kami terjunkan ke lokasi. Kami mengimbau warga menjauh dari zona bahaya,” ujar Isnugroho, dikutip Kompas, Minggu  (23/11/2025).

BPBD menyatakan asesmen dampak erupsi masih terus berlangsung, termasuk potensi perluasan zona bahaya jika aktivitas vulkanik meningkat (*)

Editor: Arifin BH

Share:
Lenterajakarta.com.
Lenterajakarta.com.