JAKARTA (Lentera) -Myanmar kembali menyoroti operasi besar-besaran terhadap pusat penipuan daring atau scam online yang berkembang pesat di wilayah perbatasan dengan Thailand.
Dikutip melalui Channel News Asia, Junta militer Myanmar mengumumkan telah menangkap hampir 1.600 warga negara asing dalam waktu lima hari dalam serangkaian penggerebekan di Shwe Kokko, sebuah hub scam dan perjudian terkenal yang berbatasan langsung dengan Thailand.
Menurut laporan media pemerintah The Global New Light of Myanmar, dari 18 hingga 22 November, sebanyak 1.590 warga negara asing yang masuk ke Myanmar secara ilegal ditangkap dalam operasi yang menargetkan pusat-pusat penipuan dan perjudian di Shwe Kokko.
“Otoritas juga menyita 2.893 komputer, 21.750 telepon seluler, 101 penerima satelit Starlink, 21 Router dan sejumlah besar bahan industri yang digunakan dalam aktivitas penipuan dan perjudian daring,” demikian laporan yang dikutip, Rabu (26/11/2025).
Rekaman video yang dipublikasikan media lokal memperlihatkan alat berat menggilas ratusan monitor komputer dan tumpukan telepon genggam yang telah dihancurkan sebagai simbol tindakan keras terhadap aktivitas ilegal tersebut.
Industri Penipuan Tetap Merajalela
Pabrik-pabrik penipuan di Myanmar telah berkembang pesat terutama sejak kudeta 2021 yang memicu perang saudara dan melemahkan kontrol pemerintah di banyak wilayah. Ribuan pekerja baik yang direkrut secara sukarela maupun korban perdagangan manusia menjadi bagian dari operasi penipuan yang diperkirakan menghasilkan puluhan miliar dolar setiap tahun.
Meski begitu, junta Myanmar selama ini dituding membiarkan industri tersebut berkembang karena dianggap menguntungkan kelompok-kelompok milisi sekutu. Namun, tekanan dari Beijing disebut sebagai faktor utama perubahan pendekatan pemerintah sejak awal tahun.
China, sebagai salah satu pendukung militer Myanmar yang paling berpengaruh, dilaporkan semakin geram karena banyak warganya yang menjadi target maupun pekerja paksa dalam operasi scam lintas negara itu.
Sebelumnya, investigasi mengungkap pemasangan massal perangkat Starlink di berbagai kompleks scam di Myanmar. Menyusul temuan itu, perusahaan milik Elon Musk tersebut menyatakan telah menonaktifkan lebih dari 2.500 perangkat Starlink di area yang dicurigai sebagai pusat penipuan.
The Global New Light of Myanmar melaporkan bahwa pada Sabtu saja, ada 223 pelaku penipuan dan perjudian yang ditangkap di Shwe Kokko, termasuk 100 warga negara China.
Kerugian Global Melonjak
Mengutip Bisnis, menurut laporan PBB, para korban penipuan di Asia Tenggara dan Asia Timur kehilangan hingga US$37 miliar pada 2023. Namun angka tersebut diyakini jauh lebih kecil dibandingkan kerugian global yang sebenarnya.
Meski junta menampilkan operasi ini sebagai bukti komitmen memberantas kejahatan siber, sejumlah pengamat menilai penggerebekan tersebut lebih merupakan upaya meredakan tekanan China, tanpa benar-benar mengganggu keuntungan besar yang dinikmati jaringan scam dan kelompok-kelompok yang melindungi mereka.
Dengan operasi terbaru ini, junta militer berusaha menunjukkan bahwa mereka bergerak menindak kejahatan terorganisir meskipun skeptisisme dunia internasional terhadap komitmen mereka tetap tinggi (*)
Editor: Arifin BH





.jpg)
