01 December 2025

Get In Touch

Ada 13 Daerah di Sumut Dilanda Banjir dan Longsor, 35 Korban Meninggal

Bencana alam di Sumatera Utara. (Antara)
Bencana alam di Sumatera Utara. (Antara)

MEDAN (Lentera) - Sebanyak 13 kabupaten/kota di Provinsi Suatera Utara (Sumut) terdampak banjir dan longsor. Sejak tiga hari terakhir bencana tersebut mengakibatkan 37 orang korban tewas dan 52 orang masih dalam pencarian. 

Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Sumut mencatat yang diterima di Medan pada Kamis (27/11/2025) mencatat bencana yang terjadi di wilayah itu yakni antara lain banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.

Adapun 13 wilayah yang dilanda bencana alam terdiri dari sembilan kabupaten dan empat kota yakni Kabupaten Langkat, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Tapanuli Selatan, dan Kabupaten Tapanuli Utara.

Selain itu, Kabupaten Pakpak Bharat, Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Deliserdang, Kota Padang Sidempuan, Kota Binjai dan Kota Medan, dan Kota Sibolga.

Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut Sri Wahyuni Pancasilawati mengatakan laporan tersebut merupakan data sementara yang diterima Pusdalops PB Sumut.

Yuyun, sapaan akrabnya, mengatakan berbagai upaya penanganan atas kejadian bencana tersebut telah dilakukan masing-masing wilayah dan sejumlah pemangku kebijakan terkait.

"Untuk perkembangan atas bencana itu akan terus diinformasikan termasuk data-datanya," ujar Yuyun dilansir antara.

Sementara, Data terbaru terkait korban banjir dan longsor yang melanda wilayah Sumatera Utara sejak tiga hari terakhir menunjukkan total korban tewas mencapai 37 orang dan 52 orang masih dalam pencarian. Data tersebut dikeluarkan Polda Sumatera Utara (Sumut) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Menurut data terbaru dari Polda Sumut, Kabupaten Tapanuli Selatan mencatatkan jumlah korban tewas terbanyak mencapai 17 orang. Diikuti Kota Sibolga dengan 8 orang, Kabupaten Tapanuli Tengah 4 orang, Humbang Hasundutan 4 orang, Pakpak Bharat 2 orang, dan Nias Selatan 1 orang. 

Sementara itu, BPBD Padangsidimpuan melaporkan satu orang tewas di wilayahnya. 

Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan mengungkapkan, selain jumlah korban tewas, sebanyak 52 orang warga masih dalam pencarian. 

"Sementara itu, 1.168 warga tercatat mengungsi di berbagai lokasi," ujar Ferry dalam keterangan tertulisnya dilansir Kompas Kamis (27/11/2025). 

Ferry menambahkan, banjir dan longsor juga melanda Mandailing Natal, Langkat, Deli Serdang, dan Kota Medan.

Sebelumnya, Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Hendro Nugroho mengatakan cuaca ekstrem yang terjadi pada sejumlah wilayah di Sumatera Utara dalam beberapa hari terakhir dampak dari Siklon Tropis Senyar.

Siklon Tropis Senyar tersebut merupakan Bibit Siklon Tropis 95B yang berkembang sejak 21 November 2025 di perairan timur Aceh, Selat Malaka.

"Dampaknya dalam satu minggu terakhir, wilayah Sumatera Utara dilanda hujan setiap hari," katanya.

Siklon Tropis Senyar memberikan dampak peningkatan intensitas dan memicu potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat hingga ekstrem, gelombang tinggi serta angin kencang di wilayah Sumatera Utara.

Ditambah lagi, kata dia, dengan kondisi kelembapan udara terpantau sangat tinggi sehingga kondisi udara cukup basah yang semakin mendukung potensi hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat di beberapa wilayah Sumatera Utara. (*)


Editor : Lutfiyu Handi/ berbagai sumber

Share:
Lenterajakarta.com.
Lenterajakarta.com.