08 October 2025

Get In Touch

Jarang Ganti Bantal? Ini Bahayanya Bagi Kesehatan

ilustrasi
ilustrasi

SURABAYA (Lentera) - Masih banyak orang yang belum menyadari bahwa bantal ternyata memiliki masa kedaluwarsa. Jika digunakan terlalu lama, bantal dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan, termasuk masalah pada sistem pernapasan.

Menurut laporan Hindustan Times pada Minggu (5/10/2025), ahli bedah ortopedi sekaligus pendidik kesehatan dan pendiri NutriByte Wellness, Dr. Manan Vora, menjelaskan bahwa hal tersebut wajar terjadi. Ia menekankan bahwa bantal memiliki batas waktu pemakaian karena setiap hari bersentuhan langsung dengan wajah dan mulut selama delapan hingga sepuluh jam saat seseorang tidur.

Ia menjelaskan bahwa saat seseorang tidur, bantal menjadi tempat berkumpulnya berbagai kotoran dan mikroorganisme yang tidak terlihat oleh mata. Setiap malam, tubuh manusia secara alami melepaskan sel-sel kulit mati, mengeluarkan air liur, serta menghasilkan minyak dan sekresi dari wajah dan rambut. 

Semua zat ini secara perlahan terserap ke dalam permukaan bantal, menciptakan lingkungan yang lembap dan hangat—kondisi ideal bagi pertumbuhan tungau debu, jamur, dan bakteri. Seiring waktu, kotoran yang menumpuk tersebut dapat menyebabkan bantal menjadi sarang mikroorganisme penyebab alergi, jerawat, serta iritasi kulit.

Lebih lanjut, akumulasi debu dan tungau pada bantal yang jarang dibersihkan juga dapat memicu gangguan pernapasan, terutama bagi orang dengan sensitivitas tinggi seperti penderita asma atau alergi. Menurut ahli, hal ini bukan hanya berdampak pada kenyamanan tidur, tetapi juga pada kualitas kesehatan secara keseluruhan. 

Oleh karena itu, disarankan untuk rutin mencuci atau mengganti bantal dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan bahan pembuatnya. Kebiasaan sederhana ini dapat membantu menjaga kebersihan, mengurangi risiko infeksi kulit dan saluran pernapasan, serta meningkatkan kualitas tidur yang lebih sehat.

"Banyak bantal terbuat dari bahan sintetis seperti busa poliuretan dan seiring waktu, bahan-bahan tersebut dapat terurai dan melepaskan senyawa organik," jelasnya.

Penyebab 

Jika bantal tidak dibersihkan atau diganti secara teratur, bantal dapat menyebabkan komplikasi kulit seperti :

Jerawat 

Bantal kotor mengandung bakteri, minyak, dan sel kulit mati yang dapat menyumbat pori-pori wajah. Akibatnya, timbul jerawat, komedo, hingga peradangan kulit.

Alergi 

Penumpukan tungau debu dan partikel halus pada bantal dapat memicu reaksi alergi pada sebagian orang, ditandai dengan gejala seperti hidung tersumbat, bersin berulang, mata berair, dan rasa tidak nyaman di area wajah saat tidur.

Iritasi kulit

Gesekan dengan permukaan bantal yang kotor dan berdebu dapat memicu reaksi pada kulit berupa rasa gatal, kemerahan, serta iritasi ringan hingga sedang, terutama bagi orang yang memiliki kulit sensitif atau alergi terhadap debu dan kotoran.

Gangguan pernapasan

Menghirup debu atau spora jamur dari bantal yang jarang dibersihkan dapat memicu batuk, sesak napas, serta memperparah gejala asma, terutama pada orang yang sensitif terhadap debu dan alergen.

Infeksi paru-paru serius (kasus jarang)

Jika paparan terhadap bantal kotor berlangsung lama, mikroorganisme berbahaya bisa masuk ke saluran pernapasan dan memicu infeksi paru-paru yang serius atau bahkan fatal.

"Jika seseorang terpapar bantal kotor dalam jangka waktu yang lama, mereka dapat terkena infeksi paru-paru yang fatal," katanya.

Menurut Vora, daya tahan bantal sangat dipengaruhi oleh bahan pembuatnya. Bantal berbahan poliester umumnya bertahan antara enam bulan hingga dua tahun, sedangkan bantal berbahan bulu dapat digunakan selama satu hingga tiga tahun.

Sementara itu, bantal memory foam memiliki masa pakai sekitar dua hingga tiga tahun, bantal lateks sedikit lebih awet dengan usia tiga hingga empat tahun, dan bantal buckwheat menjadi yang paling tahan lama, yakni berkisar antara tiga hingga lima tahun.

Vora menekankan bahwa bantal memiliki kedekatan yang lebih intens dengan penggunanya dibandingkan perangkat lain, sehingga penting untuk mengetahui waktu yang tepat untuk menggantinya demi menjaga kualitas tidur dan kebersihan. Seiring waktu, bantal wajar menjadi usang, menumpuk kotoran, serta kehilangan kemampuan menopangnya. 

Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber


                                 

Share:
Lenterajakarta.com.
Lenterajakarta.com.