
QUITO (Lentera) – Presiden Ekuador, Daniel Noboa, dilaporkan selamat setelah iring-iringan mobilnya menjadi sasaran serangan bersenjata. Insiden itu terjadi saat Noboa tengah melakukan kunjungan kerja untuk meresmikan instalasi pengolahan air.
Mengutip laporan AFP, Rabu (8/10/2025), Menteri Lingkungan Hidup Ekuador Ines Manzano menyebut serangan terjadi ketika sekitar 500 orang pengunjuk rasa menyerang konvoi presiden dengan lemparan batu dan tembakan.
“Ada bekas peluru di mobil Presiden. Syukurlah beliau tidak terluka dan tetap melanjutkan agendanya dengan tegas,” ujar Manzano.
Menurut Reuters, pemerintah telah mengajukan laporan resmi terkait upaya pembunuhan terhadap Presiden Noboa. Aparat keamanan kini telah menahan lima orang yang diduga terlibat dalam aksi kekerasan tersebut.
“Menembak mobil presiden dan merusak fasilitas negara adalah tindakan kriminal. Kami tidak akan mentolerir hal itu,” tegas Manzano.
Di sisi lain, Federasi Masyarakat Adat Nasional (CONAIE) mengklaim bahwa terjadi kekerasan terencana terhadap massa yang hendak menyambut kedatangan Noboa. Mereka menyebut beberapa warga, termasuk perempuan lanjut usia, menjadi korban dalam tindakan represif aparat militer dan polisi.
“Sedikitnya lima anggota kami ditahan secara sewenang-wenang,” tulis CONAIE dalam unggahan di platform X.
Editor:Widyawati/berbagai sumber