09 October 2025

Get In Touch

Rahasia Baju Wangi Tanpa Sering Semprot Parfum

Ilustrasi (Istock)
Ilustrasi (Istock)

SURABAYA (Lentera) - Anda tentu menyadari bahwa pakaian yang berbau tidak sedap saat sedang beraktivitas dapat menimbulkan rasa tidak nyaman. Terlebih lagi jika hal tersebut terjadi ketika berada di luar rumah, bertemu banyak orang, atau menghadiri acara penting. Rasa percaya diri dapat menurun hanya karena aroma pakaian yang kurang segar.

Masalah bau pada pakaian tidak semata-mata disebabkan oleh keringat. Polusi, asap kendaraan, bahkan aroma dari makanan yang dikonsumsi dapat menempel pada serat kain dan bertahan cukup lama. Bahan pakaian yang terlalu tebal dapat membuat keringat terperangkap lebih lama, sedangkan bahan yang tipis lebih mudah menyerap aroma dari lingkungan sekitar.

Pakaian yang tidak harum tentu dapat memengaruhi suasana hati serta cara kita berinteraksi dengan orang lain. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara menghilangkan bau yang membandel pada pakaian.

Jemur di Bawah Sinar Matahari

Sinar ultraviolet (UV) dari matahari berperan secara alami dalam mensterilkan pakaian tanpa memerlukan bahan kimia tambahan. Proses ini membantu menghilangkan bakteri dan kuman penyebab bau yang mungkin masih menempel setelah pencucian. Oleh karena itu, penting untuk menjemur pakaian di bawah sinar matahari langsung agar hasilnya lebih higienis dan segar.

Selain itu, pastikan pakaian dijemur di tempat yang memiliki sirkulasi udara yang baik. Sirkulasi udara yang lancar membantu proses pengeringan menjadi lebih cepat dan merata. Hindari menjemur pakaian di area yang lembap atau kurang terkena cahaya matahari karena kondisi tersebut dapat memicu timbulnya bau tidak sedap meskipun pakaian telah dicuci bersih.

Setelah dijemur, pastikan pakaian benar-benar kering sebelum disetrika atau dilipat. Pakaian yang masih lembap dapat menjadi tempat berkembangnya jamur dan bakteri, yang akhirnya menyebabkan bau tidak sedap. Dengan memastikan pakaian kering sempurna, kualitas kebersihan dan kesegarannya akan tetap terjaga.

Setrika dengan Pelembut 

Menyetrika pakaian tidak hanya berfungsi untuk membuat tampilan pakaian menjadi lebih rapi, tetapi juga membantu menghilangkan bau yang masih menempel. Panas yang dihasilkan dari setrika dapat membunuh sisa bakteri yang mungkin tertinggal setelah proses pencucian, sehingga pakaian menjadi lebih higienis dan segar.

Selain itu, Anda dapat menyemprotkan cairan khusus seperti spray pakaian atau pewangi lembut saat menyetrika. Panas dari setrika akan membantu mengunci aroma wangi tersebut ke dalam serat kain, sehingga keharuman dapat bertahan lebih lama.

Dengan cara ini, pakaian tidak hanya terlihat rapi dan bersih, tetapi juga tetap harum meskipun telah disimpan selama beberapa hari. Kebiasaan menyetrika dengan langkah yang tepat dapat menjadi salah satu cara efektif untuk menjaga kesegaran pakaian dalam jangka waktu lebih lama.

Gunakan Kaos Dalam

Kaos dalam berfungsi sebagai lapisan pelindung yang mencegah keringat langsung menempel pada pakaian luar. Dengan menggunakan kaos dalam, pakaian favorit Anda akan tetap terjaga kesegarannya dan beraroma wangi lebih lama. Selain itu, penggunaan kaos dalam juga dapat membantu mengurangi risiko munculnya noda dari deodorant atau parfum pada pakaian utama.

Agar lebih nyaman digunakan, pilihlah kaos dalam dengan bahan yang tipis, lembut, dan memiliki kemampuan menyerap keringat dengan baik. Bahan seperti katun sangat direkomendasikan karena mampu menjaga sirkulasi udara serta memberikan rasa sejuk di kulit meskipun digunakan sepanjang hari.

Penggunaan kaos dalam dengan bahan yang tepat tidak hanya menjaga kebersihan dan kesegaran pakaian, tetapi juga membantu Anda tetap merasa nyaman dalam berbagai aktivitas. Dengan demikian, penampilan tetap terjaga tanpa perlu khawatir akan bau atau noda yang mengganggu.

Hindari Pakaian Terlalu Lama di Mesin Cuci

Pakaian yang dibiarkan terlalu lama di dalam mesin cuci setelah proses pencucian selesai dapat menjadi lembap dan menimbulkan bau tidak sedap. Kondisi lembap tersebut memungkinkan bakteri berkembang, sehingga muncul aroma apek yang sulit dihilangkan meskipun pakaian sudah dijemur. Hal ini sering terjadi ketika proses penjemuran tertunda terlalu lama.

Untuk menghindari masalah tersebut, sebaiknya segera jemur atau keringkan pakaian begitu mesin cuci selesai berputar. Menjemur tepat waktu membantu menjaga kesegaran pakaian dan mencegah timbulnya bau tidak sedap. Usahakan untuk menjadwalkan waktu mencuci pada saat Anda memiliki waktu luang untuk langsung menjemurnya.

Apabila Anda terlupa menjemur pakaian dalam waktu lama, sebaiknya bilas ulang dengan sedikit deterjen sebelum dijemur. Langkah ini membantu menghilangkan aroma apek yang sudah terlanjur muncul dan memastikan pakaian kembali bersih serta segar saat digunakan.

Gunakan Cuka Putih 

Cuka putih merupakan bahan alami yang efektif untuk membantu menetralisir bau pada pakaian. Anda dapat menambahkan sekitar setengah cangkir cuka putih pada proses bilasan terakhir saat mencuci. Kandungan asam dalam cuka berfungsi melarutkan residu deterjen, keringat, serta kotoran yang menempel pada serat kain.

Dengan penggunaan cuka putih, pakaian akan terasa lebih segar dan bebas dari bau apek. Proses ini juga membantu menjaga kelembutan kain tanpa merusak warnanya. Selain itu, cuka dapat menjadi alternatif alami pengganti pelembut kimia yang lebih ramah lingkungan.

Tidak perlu khawatir terhadap aroma khas cuka yang cukup kuat, karena bau asam tersebut akan hilang sepenuhnya setelah pakaian dijemur hingga kering. Dengan cara sederhana ini, Anda dapat menjaga pakaian tetap bersih, segar, dan nyaman saat digunakan.

Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber
 

Share:
Lenterajakarta.com.
Lenterajakarta.com.