22 November 2025

Get In Touch

Mendadak Kim Kardashian Desak NASA Buka Data Komet 3I/ATLAS, Isu Alien Menyeruak

Mendadak Kim Kardashian Desak NASA Buka Data Komet 3I/ATLAS, Isu Alien Menyeruak

SURABAYA ( Lentera ) - Sosok Kim Kardashian kembali menjadi sorotan publik, bukan karena drama keluarga atau bisnis kecantikannya, melainkan karena keterlibatannya dalam dunia sains. Bintang reality show dan pengusaha tersebut kini mendorong NASA untuk membuka data lengkap tentang komet antarbintang misterius 3I/ATLAS, yang tengah menimbulkan perdebatan di kalangan ilmuwan.

Keterlibatan Kim bermula dari interaksinya di media sosial dengan Pelaksana Tugas Administrator NASA, Sean Duffy. Ia menanyakan perihal komet yang disebut memiliki karakteristik tak lazim.

Duffy dengan cepat menanggapi,“Tidak ada alien. Tidak ada ancaman bagi kehidupan di Bumi.” Namun, respons cepat itu justru memicu tanda tanya di kalangan ilmuwan yang belum mendapat akses ke data penuh tentang komet tersebut.

Menariknya, Avi Loeb, astrofisikawan dari Harvard University yang dikenal dengan pandangan beraninya soal kehidupan luar angkasa, kemudian ikut menyoroti hal ini. Loeb bahkan mengundang Kim untuk bergabung dalam diskusi tim penelitinya. Menurutnya, kehadiran figur publik seperti Kim dapat membantu menarik perhatian masyarakat terhadap penelitian ilmiah.

Loeb menuturkan, “Apakah ini bentuk teknologi? Apakah lintasannya dirancang oleh kecerdasan tertentu?” — sebuah pernyataan yang memunculkan spekulasi bahwa 3I/ATLAS mungkin bukan sekadar fenomena alam biasa.

Komet 3I/ATLAS merupakan objek antarbintang ketiga yang pernah melintasi tata surya setelah 1I/ʻOumuamua (2017) dan 2I/Borisov (2019).

Komet ini memiliki lintasan hampir sejajar sempurna dengan bidang orbit planet, dengan peluang hanya 0,2 persen untuk terjadi secara alami. Lebih mengejutkan lagi, komet tersebut memancarkan nikkel dalam jumlah besar dengan sedikit kandungan besi, ciri yang umumnya dikaitkan dengan proses industri buatan.

Namun, penelitian terhadap komet 3I/ATLAS mengalami hambatan akibat penutupan sebagian aktivitas pemerintahan Amerika Serikat. Padahal, NASA dilaporkan telah merekam gambar beresolusi tinggi melalui kamera HiRISE, tetapi data tersebut belum dapat diakses oleh para ilmuwan.

 

Loeb mengkritik kondisi ini dengan keras

“Penyebaran informasi ilmiah tidak seharusnya disandera oleh politik.” Ia menambahkan, “Jika selebritas seperti Kim Kardashian bisa mendapat jawaban cepat, ilmuwan dan Kongres juga seharusnya mendapat hal yang sama.”

 

Elon Musk Juga Komentar

Ketertarikan terhadap komet misterius ini semakin meningkat ketika diketahui bahwa 3I/ATLAS menunjukkan manuver tak biasa di dekat Jupiter, Venus, dan Mars. Bahkan, Elon Musk turut berkomentar dalam wawancaranya di The Joe Rogan Experience, dengan mengatakan, “Komet itu bisa saja buatan alien.”

Menurut penjelasan resmi NASA, 3I/ATLAS adalah komet ketiga yang dikonfirmasi berasal dari luar tata surya. Huruf “I” dalam namanya menandakan bahwa ia merupakan objek interstellar atau antarbintang, berasal dari sistem bintang lain.

NASA menjelaskan, “Komet 3I/ATLAS adalah objek ketiga yang diketahui berasal dari luar sistem tata surya kita yang ditemukan melintasi wilayah langit kita. Para astronom telah mengklasifikasikan objek ini sebagai objek antarbintang karena bentuk lintasan orbitnya yang hiperbolik.”

Komet ini memiliki kecepatan luar biasa, mencapai sekitar 61 kilometer per detik (atau 221.000 km/jam) saat melintasi bagian dalam tata surya. “Saat ditemukan, komet antarbintang tersebut bergerak dengan kecepatan sekitar 137.000 mil per jam, dan kecepatannya akan meningkat seiring mendekati Matahari,” tulis NASA dalam keterangannya.

Komet 3I/ATLAS pertama kali diamati pada 1 Juli 2025 oleh teleskop survei ATLAS (Asteroid Terrestrial-impact Last Alert System) yang didanai NASA di Rio Hurtado, Chile. Komet tersebut datang dari arah rasi bintang Sagittarius dan kini berada sekitar 670 juta kilometer dari Bumi.

Sejak penemuan itu, data tambahan diperoleh dari arsip teleskop ATLAS lain di berbagai belahan dunia serta Fasilitas Transien Zwicky di Observatorium Palomar, California. Pengamatan “pra-penemuan” bahkan menunjukkan bahwa objek ini telah terlihat sejak pertengahan Juni 2025.

Meski memicu spekulasi luas, NASA menegaskan bahwa komet ini tidak berbahaya bagi Bumi. Jalur lintasannya tidak bersinggungan dengan orbit planet mana pun, termasuk Bumi. “Komet 3I/ATLAS tidak menimbulkan ancaman bagi Bumi dan akan tetap berada jauh. Jarak terdekatnya dengan Bumi adalah sekitar 1,8 satuan astronomi atau sekitar 270 juta kilometer,” jelas NASA.

Komet tersebut akan mencapai titik terdekat dengan Matahari pada sekitar 30 Oktober 2025, pada jarak 1,4 satuan astronomi (sekitar 210 juta kilometer), tepat di dalam orbit Mars.

Fenomena ini kini menjadi bahan diskusi hangat di kalangan ilmuwan dan pemerhati sains. Di tengah keterbatasan akses data dan spekulasi mengenai asal-usulnya, 3I/ATLAS tetap menjadi simbol betapa luas dan misteriusnya alam semesta, dan bagaimana figur publik seperti Kim Kardashian dapat memantik kembali rasa ingin tahu manusia terhadap ruang angkasa.(nsa,ist/dya)

Share:
Lenterajakarta.com.
Lenterajakarta.com.