SURABAYA (Lentera)- Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya menginisiasi pertemuan besar pimpinan perguruan tinggi swasta (PTS) se-Jawa Timur, melalui sarasehan bertajuk “Transformasi Badan Penyelenggara dan PTS Menuju PTS Unggul Berkelas Dunia”.
Untuk membahas dampak kebijakan PTN-BH, hadirnya kampus asing, serta strategi penguatan PTS di tengah persaingan pendidikan tinggi yang kian ketat.
Kegiatan yang digagas Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya ini akan digelar, pada Selasa, 18 November 2025 di Ruang R. Soeparman Hadipranoto, Lantai 9 Gedung Grha Wiyata Untag Surabaya.
Ketua YPTA Surabaya, J. Subekti, S.H., M.M mengatakan sarasehan ini lahir dari kebutuhan kolektif untuk memperkuat barisan PTS. Menurutnya, kebijakan seperti PTN-BH memang memberi ruang otonomi bagi PTN, namun berdampak langsung pada daya saing PTS.
“Forum ini menjadi momen hearing agar suara PTS lebih didengar oleh pemerintah,” kata Subekti, Jumat (14/11/2025).
Subekti juga menyoroti tantangan baru dengan rencana hadirnya perguruan tinggi asing, delapan di tingkat nasional dan lima di Jawa Timur. Dalam kondisi ini, ia menilai pentingnya solidaritas antar-PTS.
Sebagai kampus berakreditasi unggul, Untag Surabaya merasa memiliki tanggung jawab moral untuk membantu memperkuat PTS lainnya.
“Tidak ada artinya kami maju sendirian, sementara yang lain kesulitan. Pendidikan tinggi hanya kuat jika tumbuh bersama,” ungkapnya.
Melalui sarasehan ini, pihaknya ingin memastikan setiap kebijakan dapat direspons dengan langkah yang terukur. Forum ini sekaligus menjadi ruang untuk memproyeksikan tantangan ke depan, memperkuat manajemen risiko, dan membangun ekosistem kolaboratif di tengah perubahan global yang cepat.
"Kolaborasi ini merupakan fondasi kemajuan pendidikan tinggi. Dengan menjadi titik temu PTS se-Jawa Timur, Untag meneguhkan komitmennya bukan hanya sebagai kampus unggul, tetapi sebagai pusat sinergi untuk menggerakkan PTS menuju standar dunia," tutupnya.
Diketahui, dalam sarasehan ini akan menghadirkan tiga tokoh kunci pendidikan tinggi nasional.
Pertama, Prof. Dr. Khairul Munadi, S.T., M.Eng. (Dirjen Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi) yang akan memaparkan arah kebijakan nasional, termasuk penguatan PTN-BH dan regulasi terkait kehadiran perguruan tinggi asing di Indonesia.
Lalu ada Prof. Dr. Dyah Sawitri, S.E., M.M. (Kepala LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur), akan menyoroti kondisi PTS Jawa Timur serta peluang sinergi antara pemerintah, yayasan, dan kampus. Dan Prof. Thomas Suyatno (Ketua Umum ABPPTSI).
Reporter: Amanah/Editor: Ais





.jpg)
