22 November 2025

Get In Touch

Sebanyak 15 Siswa SMP di Surabaya Positif Narkoba, Ini Tindakan Wali Kota

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

SURABAYA (Lentera) - Terdapat 15 siswa SMP dinyatakan positif narkoba di kawasan Jalan Kunti, Surabaya, memicu respons cepat Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. 

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, penanganan tidak hanya berfokus pada pemulihan para pelajar, tetapi juga pada pembongkaran jaringan peredaran narkoba hingga ke akar serta memperketat pencegahan di sekolah lainnya.

Ia menjelaskan langkah pertama terkait 15 siswa tersebut adalah membedakan status hukum mereka. Jika terbukti hanya sebagai pengguna, para siswa akan menjalani rehabilitasi penuh tanpa ancaman dikeluarkan dari sekolah.

“Tetapi, kalau dia terbukti sebagai pengedar, maka kita lakukan rehabilitasi. Kita pulihkan kembali, kita kuatkan kembali agar anak ini punya semangat lagi untuk menjadi orang yang baik,” jelas Eri, Jumat (14/11/2025).

Eri menuturkan kasus ini merupakan tanggung jawab bersama, terutama orang tua. Menurutnya, peran orang tua adalah garda terdepan dalam membentuk karakter dan perilaku anak.

“Bagaimanapun mereka ini, anak yang salah asuhan. Tidak bisa seorang anak itu dibebankan kepada guru. Yang terdekat adalah orang tua," tuturnya.

Untuk memutus rantai peredaran narkoba, Pemkot Surabaya akan mendirikan pos terpadu di kawasan Jalan Kunti. Pos tersebut akan dijaga oleh tim gabungan yang terdiri atas Badan Narkotika Nasional (BNN), Satpol PP, dan unsur Pemkot lainnya.

"Akan ada pos terpadu di sana yang juga dijaga oleh BNN dan dari Pemkot juga dijaga Satpol PP. Pos ini akan menjadi pusat koordinasi untuk melakukan operasi rutin. Tapi waktunya tidak kita ekspos," ungkapnya. 

Eri menambahkan, pengawasan di Jalan Kunti membutuhkan komitmen berkelanjutan dari seluruh pihak, termasuk aparat dan warga sekitar. 

“Ini tidak bisa sehari, dua hari karena ini sudah tempat yang lama. Maka dibutuhkan konsisten dan komitmen dari kita semuanya, baik dari kepolisian, BNN, Pemerintah Kota Surabaya, dan warga," paparnya.

Untuk mencegah penyebaran narkoba di lingkungan pelajar, Pemkot Surabaya juga akan melakukan tes narkoba di sejumlah sekolah melalui metode sampling acak. Penentuan sekolah target sampling akan didasarkan pada kajian serta data dari BNN.

“Kita akan lakukan acak saja kalau di sekolah-sekolah. Kita lakukan sampling-sampling saja di sekolah-sekolah tertentu," tambah Eri.

Tak lupa, Eri mengajak seluruh orang tua dan masyarakat untuk terlibat aktif mengawasi anak-anak agar tidak terjerat bahaya narkoba.

"Ayo kita jaga anak-anak kita, kita jaga putra-putri kita, jangan sampai terjerat dengan narkoba yang akan merusak di masa depannya," tutupnya. (*)

 

Reporter: Amanah
Editor : Lutfiyu Handi

 

Share:
Lenterajakarta.com.
Lenterajakarta.com.