01 December 2025

Get In Touch

KSPPG Akui Produksi Makanan Sejak Dini Hari Sebelum Puluhan Siswa Mejayan Diduga Keracunan

Dapur produksi KSPPG Cinta Anak Klecorejo tempat pengolahan makanan Program MBG yang didistribusikan ke puluhan sekolah di wilayah Mejayan, Kabupaten Madiun.
Dapur produksi KSPPG Cinta Anak Klecorejo tempat pengolahan makanan Program MBG yang didistribusikan ke puluhan sekolah di wilayah Mejayan, Kabupaten Madiun.

MADIUN (Lentera)  — Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (KSPPG) Cinta Anak Klecorejo, Sendi Wicaksono, mengungkap makanan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dibagikan kepada siswa di Kecamatan Mejayan dimasak pada dini hari sebelum dikirim ke sekolah, Kamis (27/11/2025).

“Nasi kami masak jam 12 malam. Nasi gorengnya jam 3 pagi,” ujar Sendi.

Menu yang dikirim berupa nasi goreng Hongkong campur jagung, keripik pangsit, edamame, telur, buah semangka, dan susu. Distribusi dilakukan mulai pukul 07.00 WIB ke 31 sekolah dari total 32 sasaran program.

Begitu laporan siswa mengalami gejala mual masuk, KSPPG langsung menarik seluruh makanan yang belum dikonsumsi. “Hasil lab yang akan menentukan penyebabnya,” kata Sendi.

Ia juga menyebut adanya perubahan rasa pada sebagian nasi goreng saat dilakukan pengecekan ulang di sekolah lain. “Ketika pengiriman masih bagus. Tapi setelah dicek, ada yang rasanya berubah,” ucapnya.

Sebelumnya, 49 siswa dari tiga sekolah wilayah Mejayan mengalami mual hingga muntah usai mengonsumsi makanan MBG. Para siswa berasal dari SDN Klecorejo, SDN Darmorejo 1, dan SDN Kebonagung 2.

Kepala Puskesmas Klecorejo, dr Catur Gatot Hartanto, menyampaikan para siswa mulai berdatangan sekitar pukul 11.00 WIB. “Awalnya hanya satu dua anak yang mengeluh. Tidak lama jumlahnya meningkat menjadi 49 siswa,” ujarnya.

Dugaan awal mengarah pada food intolerance. Namun penetapan penyebab pasti masih menunggu pemeriksaan lebih lanjut dari dinas terkait. “Kami berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan sumber masalah,” kata dr Catur.

Setelah observasi, 42 siswa diperbolehkan pulang, sedangkan 7 siswa dirujuk ke RSUD Caruban karena masih mengalami mual hebat dan muntah berulang. Seluruh siswa yang masih dirawat dilaporkan dalam pemantauan tenaga medis. (*)

 

Reporter: Wiwiet Eko Prasetyo 
Editor : Lutfiyu Handi

 

Share:
Lenterajakarta.com.
Lenterajakarta.com.