22 November 2025

Get In Touch

Enam Siswa SMA Indonesia Juara Internasional, Ciptakan Inovasi AI "Omnisense" untuk Tuna Netra

Enam siswa kelas XII SMA Mentari Intercultural School Jakarta menyabet medali emas pada kategori teknologi dalam ajang internasional bertajuk \
Enam siswa kelas XII SMA Mentari Intercultural School Jakarta menyabet medali emas pada kategori teknologi dalam ajang internasional bertajuk \"International Science and Invention Fair (ISIF) 7th\" di Denpasar, Bali. (foto:ist/Ant/SMA Mentari Intercultural

JAKARTA (Lentera) - Enam siswa kelas XII SMA Mentari Intercultural School Jakarta menciptakan inovasi dalam bidang teknologi, yaitu Omnisense: AI-Powered Assistive Headgear for the Visually Impaired pada ajang internasional bertajuk "International Science and Invention Fair (ISIF) 7th" yang digelar 12-15 November 2025 di Denpasar, Bali.

"Ini sangat menantang. Butuh kerja sama solid, kesabaran dan ketelitian dalam pembuatan produknya. Alhamdulillah, pada saat penjurian semua alat-alat berfungsi dengan baik. Kami senang sekali bisa meraih medali emas dan Resolution Special Award," Team Leader dan Founder Perseus AI, Bagoes Satrio Djajoesman dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (21/11/2025) dirilis Antara, Sabtu (22/11/2025).

Selain Bagoes, kelima siswa lainnya yakni Kyanra Altaira Hubie Hartadi, Raden Haidar Ali Kusuma, Rafael Ardhitia, Rifat Trezandika, dan Bima Primaditya. Keenam siswa itu memiliki ketertarikan yang sama dalam bidang teknologi, komputer sains dan mesin.

Mereka bercita-cita untuk terus berkreasi dan membanggakan Indonesia melalui inovasi-inovasi yang bermanfaat bagi banyak orang pada kehidupannya.

Tim tersebut mendapatkan medali emas di kategori teknologi dalam ajang internasional bertajuk "International Science and Invention Fair (ISIF) 7th" yang diselenggarakan pada 12 sampai 15 November 2025 di Denpasar Bali, yang diikuti oleh peserta dari 27 negara.

Medali itu diraih setelah tim mengenalkan Omnisense, sebuah perangkat dapat dipakai dan berbentuk tutup kepala (headgear) untuk membantu penyandang tuna netra memahami lingkungan sekitar.

Teknis pemakaiannya yakni secara 360 derajat menggunakan empat kamera dan "vision AI realtime" dengan mengeluarkan suara ketika ada suatu benda di depan, samping kiri kanan dan belakang.

Vision AI realtime adalah teknologi kecerdasan buatan (AI) yang memungkinkan komputer untuk memproses, menganalisis dan menginterpretasikan data visual (gambar dan video) secara instan dan otomatis, tanpa campur tangan manusia.

Penghargaan lain yang disabet tim itu, yakni Resolution Special Award dari Research and Entrepreneurship Solution. Adapun ISIF merupakan sebuah kompetisi ilmiah hibrida yang dinaungi oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA) Indonesia dan Universitas Diponegoro.

Ajang itu menjadi sebuah platform untuk anak anak muda yang berpotensi, berbakat aktif, kreatif, dan inovatif dalam menciptakan suatu karya dan penelitian.

 

 

Editor: Arief Sukaputra

 

Share:
Lenterajakarta.com.
Lenterajakarta.com.